Definisi Introvert yang Sebenarnya

Introvert.

Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kata introvert ?  apakah mungkin kita akan membayangkan seseorang yang pemalu, penyendiri, dan hanya sedikit berbicara? Jika ada orang yang beranggapan seperti itu maka dia tidak salah, tapi dia juga tidak sepenuhnya benar. Karena apa yang dipaparkan di atas hanyalah sebagian kecil dari unsur atau pengertian introvert yang sebenarnya, yang sayangnya digunakan kebanyakan orang untuk melabeli orang tertentu dengan sebutan introvert. Lalu apakah sebenarnya introvert itu?

Introvert pada dasarnya merujuk pada jenis kepribadian seseorang yang merupakan lawan dari ekstrovert. Jenis kepribadian introvert atau ekstrovert ini merujuk pada preferensi-preferensi yang dipilih oleh seseorang.  Sementara  preferensi – preferensi itu dipilih berdasarkan hal-hal yang terasa lebih nyaman untuk dilakukan atau dijalani. Dengan kata lain, kepribadian akan menentukan definisi kenyamanan. Nyaman bagi orang ekstrovert belum tentu nyaman bagi orang introvert.

introvert-extrovert-chart

Introvert adalah orang yang berorientasi  ke ‘dalam’ diri mereka sendiri (inward thinking). Mereka tertarik pada dunia ide, pemikiran, dan konsep sehingga orang-orang  introvert sangat menyukai suasana tenang untuk menyendiri untuk berpikir ataupun beraktivitas.  Sumber energi mental mereka berasal dari proses ‘menyendiri’ ini sehingga bagi orang yang tidak mengerti, orang introvert terkadang disalah artikan sebagai pribadi yang anti sosial dan tertutup. Ketika orang introvert bersosialisasi dengan banyak orang, maka ‘stock’ energi mental  mereka perlahan-lahan akan berkurang dan ketika itu terjadi, maka mereka akan ‘mengisi ulang’ dirinya dengan menyendiri.  Banyak pemikir, seniman atau orang—orang hebat yang merupakan orang introvert. Nama-nama seperti Albert Einstein, Abraham Lincoln, Steven Spielberg, sampai businessman sekelas Bill Gates adalah contoh notable orang-orang introvert yang sukses dalam pekerjaan mereka.

introvertIntrovert Perspective

Ekstrovert adalah orang-orang yang kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan orang introvert karena mereka adalah orang-orang yang berorientasi ke ‘luar’ diri mereka (outward thinking).Ciri dari orang ekstrovert adalah outgoing, pandai bersosialisasi, dan senang mengobrol.  Jika orang introvert mengisi energinya dengan menyendiri, maka orang ekstrovert justru mendapatkan energi mentalnya dengan bersosialisasi dan bertemu orang banyak. Ketika mereka sendiri, mereka akan merasa tidak tenang karena itu akan ‘menghabiskan’ energi mereka. contoh orang ekstrovert yang terkenal adalah Soekarno, Guy Kawasaki, dan Larry King

ekstrovertExtrovert Perspective

Pada dasarnya, orang introvert juga suka bersosialisasi, namun mereka sudah merasa nyaman jika memiliki  1 atau 2 orang teman dekat karena bagi mereka yang terpenting bukanlah kuantitas teman yang  mereka miliki tetapi lebih kepada kualitas atau ‘kedalaman’ hubungan yang mereka bangun. Beda halnya dengan orang ekstrovert, mereka sangat senang bertemu dengan orang-orang baru dan membuat teman sebanyak mungkin karena justru hal inilah yang membuat mereka nyaman.

Dalam dunia kerja, orang introvert lebih cenderung bekerja secara sendiri atau dalam kelompok kecil yang tenang karena bagi mereka cara kerja seperti itu terasa kondusif. Adapun orang ekstrovert, mereka senang bekerja di posisi dimana mereka bisa berinteraksi dengan banyak orang. Tempatkan mereka di lingkungan sepi dan mereka akan merasa pekerjaan itu sangat tidak menyenangkan.

Lalu yang manakah yang lebih bagus, menjadi orang introvert atau ekstorvert ? sebenarnya pertanyaan ini sendiri tidak patut ditanyakan karena esensinya akan sama apabila kita mempertanyakan yang manakah  lebih bagus antara pria atau wanita. Keduanya berbeda tapi saling melengkapi. Sayangnya di dunia dimana publisitas dan narsisme di agung-agungkan seringkali orang ekstrovert cenderung mendapat apresiasi lebih dibandingkan orang introvert karena orang introvert biasanya lebih unggul dalam bersosialiasi sehingga mudah kelihatan ‘menonjol’ di mata orang lain

Pada dasarnya tidak ada orang yang 100% ekstrovert ataupun 100% introvert. Kita semua merupakan campuran dari unsur ini, hanya saja ada satu unsur yang mendominasi kepribadian kita yang memang sudah terbentuk dari ‘sananya’.   Pada sisi lain, ada juga orang yang bertipe Ambivert, yaitu orang yang memiliki kepribadian introvert dan ekstrovert yang seimbang atau 50-50, namun jumlah orang seperti ini sangat sedikit.

Pada akhirnya kita tidak perlu mempermasalahkan apakah kita introvert atau ekstrovert, tapi yang lebih penting adalah bagaimana mengembangkan potensi berdasarkan pengetahuan akan jenis kepribadian kita, karena setiap kepribadian tentu memiliki kelebihan dan juga kekurangan.contoh sederhananya, Orang introvert harus belajar  lebih membuka diri terhadap pergaulan baru dan dunia sosial. Sedangkan orang ekstrovert harus belajar menikmati waktu-waktu sendiri mereka.

So, what kind of person are you ? 🙂

17 thoughts on “Definisi Introvert yang Sebenarnya

  1. saya barusaja tes stifin, saya masuk ke orang intuiting introvert. jujur, saya suka bersosialisasi, dan orangnya talkative banget, kalau dibilang menonjol–saya termasuk orang menonjol, tapi memang setelah itu saya butuh menyendiri di kamar untuk waktu yang lamaa.. hahaha semacam nge charge energi.
    terima kasih kak, ilmu yang bermanfaat 🙂

  2. cenderung jd orang yg introvert, ketimbang ekstrovert. krna lbh tenang atau lbh nyaman dgn sift introvert…….

  3. Dominan introvert, nyaman dengan ketenangan dan terganggu dengan keramaian atau banyak berbicara. Bicara seperlunya yang cenderung bermanfaat.

  4. Assalamu’alaikum wr.wb
    Gan or sist, ane punya beberapa pertanyaan nih:
    1. Apakah orang yang memiliki kepribadian seperti itu terlebih lagi seperti introvert, bersifat permanent atau nantinya bisa berubah seiring berjalannya waktu?

    2. Apakah hal seperti ini bisa turun temurun?

    3. Bagaimana cara mengalihkan orang yang memiliki kepribadian introvert agar tidak lagi asyik dengan dunianya sendiri?
    ~mohon penjelasannya gan or sist~
    Thanks,
    •Extrovert•

    • Hi Miftahul

      Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
      Sebenarnya saya bukan ahli di bidang ini, tapi saya akan menjawab sebisanya:

      1. Kalau menurut saya, pada dasarnya setiap orang punya sifat dasar (introvert/ekstrovert) yang memang merupakan bawaan dari lahir yang tidak akan berubah. meskipun begitu setiap orang bisa menyesuaikan diri, jadi orang introvert tetap bisa belajar untuk lebih sosial, dan orang ekstrovert bisa belajar untuk lebih menahan diri.

      2. Saya tidak mengetahui masalah ini, namun hal ini mungkin saja terjadi

      3. Sebenarnya tidak ada masalah jika orang introvert asik dengan dunianya sendiri, selama dia bisa menyempatkan waktu untuk kegiatan bersifat sosial lainnya.

      semoga membantu, thanks..

  5. Beberapa teman saya bilang, saya termasuk orang yang introvert, tapi di sisi lain, saya juga suka bersosialisasi. Jadi ungkapan yang satu ini rasanya udah cukup menggambarkan kepribadian saya: Pada dasarnya, orang introvert juga suka bersosialisasi, namun mereka sudah merasa nyaman jika memiliki 1 atau 2 orang teman dekat karena bagi mereka yang terpenting bukanlah kuantitas teman yang mereka miliki tetapi lebih kepada kualitas atau ‘kedalaman’ hubungan yang mereka bangun.

Leave a comment