Proses Memilih Teman

Teman adalah hal yang  penting dalam hidup. Kita dilahirkan dengan memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi, sehingga pada dasarnya kebutuhan untuk mendapatkan teman dalam hidup tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan kita untuk  mendapatkan makan untuk bertahan hidup. Tapi bagaimana sebenarnya proses sosial yang terjadi ketika seseorang memilih temannya? Pada dasarnya proses ini melibatkan dua unsur yaitu ‘Penerimaan’  dan ‘Rasa Nyaman’

Unsur ‘Penerimaan’ ini sebenarnya sangat sederhana. Karena hanya berbicara mengenai apakah orang lain cukup terbuka untuk menerima kita sebagai temannya dan sebaliknya. Namun meskipun sederhana, rasa ‘diterima’ ini sangat berpengaruh dalam jiwa manusia.  Dengan merasa diterima, kita merasa ada tempat kita untuk ‘pulang’ atau yang sering juga kita sebut ‘sense of belonging’. Seseorang akan lebih mudah menerima orang asing sebagai teman ketika mereka memiliki kesamaan atribut ataupun kepentingan: berasal dari dari daerah/suku yang sama, lulus dari kampus yang sama, memiliki hobi yang sama, memiliki agama yang sama, atau bahkan membenci hal yang sama. Seperti halnya sebuah bangunan, pertemanan juga mesti memiliki suatu fondasi yang kokoh agar bisa terbangun dengan baik.

Unsur kedua adalah ‘rasa nyaman’ yang merupakan proses lebih lanjut setelah ‘penerimaan’ didapatkan. Rasa nyaman ini merupakan sebuah proses yang terdiri dari akumulasi interaksi kita dengan orang lain. Interaksi ini sendiri  merupakan pengalaman-pengalaman kita dalam bergaul dengan seorang teman yang dari situ kita bisa menilai latar belakang, karakter, dan kebiasaan-kebiasaannya. Untuk sederhananya kita sebut saja ketiga hal ini sebagai ‘Profil’. Dalam pergaulan, profil teman kita ini tentu akan berbenturan dengan profil pribadi kita. Hasilnya ada 2 macam: entah ini akan membentuk kolaborasi, which is good, atau membentuk konfrontasi. Jika hasil dari interaksi profil ini lebih banyak menghasilkan kolaborasi dibanding konfrontasi maka akan terciptalah suatu rasa nyaman. Sebaliknya jika yang lebih banyak terjadi adalah konfrontasi, maka kemungkinan besar yang terjadi adalah kita akan membatasi diri atau bahkan menarik diri dari bergaul dengan orang tersebut.

best friend quote

Now you have friends, congratulations. Tapi berapa sebenarnya jumlah teman maksimal yang bisa kita miliki? Well, secara matematis kita bisa mengenal banyak orang. Jika mengambil facebook sebagai contoh, ada orang yang memiliki 4000+ teman namun ada juga yang  hanya memiliki 100+ teman. Namun apakah angka-angka itu betul-betul mewakili jumlah yang teman kita miliki? Ternyata tidak!

Seorang Anthropologist yang berasal dari Inggris, Robin Dunbar, melakukan penelitian mengenai  jumlah social relationship/connection yang bisa kita handle dalam hidup kita dan ternyata angka yang keluar adalah 150 orang. Inilah yang menjadi alasan kenapa ‘Path’ membatasi jumlah teman kita sebanyak 150 orang. Supaya lebih jelas, berikut kutipan Robin Dunbar mengenai definisi social relationship:

“The figure of 150 seems to represent the maximum number of individuals with whom we can have a genuinely social relationship, the kind of relationship that goes with knowing who they are and how they relate to us”

Secara sederhananya, kita bisa saja mengenal ribuan orang, tetapi yang betul-betul bisa dikategorikan “akrab” hanyalah 150 orang. Setidaknya begitu menurut Robin Dunbar.

One thought on “Proses Memilih Teman

Leave a comment